10 CARA MEMBUNUH WAKTU DI PERJALANAN


Yang namanya perjalanan, identik dengan kata membosankan. Apalagi kalau jauh dan harus buat kita duduk berlama-lama di kendaraan umum. Setiap orang pasti pengen langsung nyampe ke tempat tujuan tanpa melalui sebuah ‘perjalanan’, seandainya bisaa..

Tapi, ga selamanya juga kok perjalanan itu membosankan, tergantung gimana kita menyikapi dan menyiasatinya aja,,juga sugesti diri kita sendiri. yaa..ini ada beberapa cara yang saya gunakan untuk membunuh waktu di perjalanan,baik ketika saya ngetrip sendirian atau bersama teman. Sebenernya semua balik lagi ke hobi sih, tapi simak dululah.. 

1.       Bawa sesuatu yang bisa diBACA
Cara ini saya lakukan dari kecil, sampai saat ini sudah addicted banget sama traveling. Dulu sih saya suka bawa komik, ga harus baru, lama juga ga masalah, asalkan kita suka. Trus saya suka bawa novel juga, ga harus beli, nyewa ke penyewaan atau pinjem ke temen juga bisa. Sekarang udah mahasiswa, percaya ga kalau saya ngetrip barengan buku kuliah? Trust me..gue seriusan! Ada mata kuliah tertentu yang bener-bener ‘melekat’ di hati, dan kitabnya itu harus dibawa kemana-mana, jadi ketika saya mulai merasa bosan saya juga (terpaksa) membuka dan membacanya, bisa nambah ilmu. Bermanfaat kan? Kalau udah ga kuat baca buku akademik  saya kadang beli Koran, Bawa majalah juga pernah. Intinya, membaca itu akan mengalihkan perhatian dari rasa bosan, apalagi kalau ngetrip sendirian.  Baca apa aja kek, sms, bbm juga ga masalah kan? :p tapi yang belum pernah saya lakukan adalah membaca Al-Quran di perjalanan -.-

2.       MUSIK bikin hidup LEBIH hidup
Tiap orang pasti punya jenis musik masing-masing yang setiap didengarkan akan membuat masing-masing dari kita merasa bahagia dan semangat menjalani hidup. Setiap saya melakukan perjalanan saya tidak pernah lupa membawa headphone saya, putih bintang-bintang 
saya dan headphone putih bintang bintang :p
walaupun ipod saya sudah tidak ada, saya masih punya ponsel yang juga ada mp3 playernya, dan full of METAL music. Kalau saya bosan dengan metal, saya juga masih punya radio kan?

3.       TTS (Tolol Tapi Senang)
Ini sih kepanjangan yang saya buat sendiri -.-
Kebiasaan ini juga baru kuliah ini saya lakukan. Kalau sudah tidak ada yang dibaca, baterai ponsel habis, saya bisa mengisi TTS (teka teki silang) J Cuma Rp 1000,00 dan saya yakin ga bakal habis walaupun kalian ngetrip seharian, karena sebelum habis juga lu bakal gila :p bukan gitu sih, kalau pengalaman saya, perjalanan terakhir dan terjauh dengan TTS itu dari Purwokerto-Jember yang 14 jam,,tapi satu buku TTS juga ga habis, masih dilanjutin lagi di rumah. Bikin pinter emang, tapi tolol juga, disaat yang lain santai menikmati perjalanan, eh saya malah mikir..keliatan tolol dan aneh aja, tapi senangg..

4.       GA’ HARUS ‘GAMERS’ kan yang NGE-GAME??
Ini jarang saya lakukan, tapi kadang juga dilakukan(halaaahh -.-) ini kalo saya sedang sangat ingin bermain, dan ketika saya yakin baterai ponsel saya cukup hingga tujuan.

5.       TIDUUUUUUUUUUUUUUURRRRRRRR (zzzzzzzzzzzzzzzz)
Ini seringg..apalagi kalo ngetrip pagi. Tapi kebanyakan orang NORMAL melakukannya ketika mereka ngetrip malam hari. Saya kan insomniac,,susah tidur malam, jadi lebih mudah untuk memejamkan mata di pagi hari. Terakhir kali saya melakukannya ya kamis kemarin (030512) dari Surabaya-Kutoarjo, tujuh jam perjalanan dan hampir semuanya saya gunakan untuk tidur, hehe…mengingat hari hari yang lalu dari senin hingga rabu tenaga, pikiran, dan hati telah saya curahkan untuk urusan kuliah, rasanya saya sangat ingin membalas dendam. Jika tidak bisa saya lakukan di rumah, di kereta pun jadi :D

6.       Memanjakan PERUT
Saya orang yang moody, masalah makan juga tergantung mood. Jika saya sedang sangat menyukai kegiatan ‘makan’, maka saya akan menjadi omnivore seketika. Apalagi ketika kita ngetrip dengan kendaraan ekonomi, misalnya kereta ekonomi yang identik dengan pasar berjalannya. Kita bisa kok mencicipi makanan khas dari kota-kota yang kita lewati tanpa turun dari kereta, cukup membeli jajanan yang dijajakan penjual di gerbong kita saja.

7.       Ini buat yang TIDAK bisa DIAM
Saya mahasiswa komunikasi yang selalu ingin berkomunikasi, dan tidak mengenal kata diam. Walaupun mood saya jelek, saya tetep ingin lho berkomunikasi dengan orang lain. Sebelum melakukan perjalanan, baik itu di terminal, stasiun atau bandara saya selalu melihat lihat dan jika ada orang yang menarik dan kelihatannya asik, saya dekati saja dan mengajak berbincang. Dapat kenalan baru kan? Kali aja bisa nambah channel untuk masa depan. Apalagi kalau cowok cakep #ups

8.       “JALAN-JALAN” dalam perjalanan
Ini sih suka saya praktikkan di kereta dan kapal laut. Kalau di bis dan pesawat emang bisa? Perjalanan lama..masa iya mau naruh pantat di kursi mulu? Bisa kambuh dong ambeien gue..untuk itu saya biasa jalan jalan dari gerbong paling ujung ke gerbong paling pangkal. Buat yang berambisi jadi model, anggap aja ini catwalk :p kali aja ada yang menarik (balik lagi ke poin 7)

9.       Memperhatikan ORANG
Saya bisa duduk diam di pinggir jalan berjam jam hanya untuk memperhatikan orang yang lalu lalang di depan saya. Untuk apa saya belajar komunikasi jika tidak mencoba menebak non verbal mereka? perjalanan terakhir kamis kemarin juga seperti itu, dalam perjalanan Surabaya-Purworejo saya di kereta ekonomi duduk di bangku enam, bersama tiga orang wanita ngapak. Menurut loe???gue dengerin ajaa dan bener-bener ga bisa tidur, turun kereta pusing banget, sampe tujuan iya, terngiang ngiang bahasa ngapak itu. Masih sebagai bahasa teraneh dalam hidup saya :s

10.   Menginjakkan KAKI di kota orang
Ini masih saya lakukan di kereta. Kalau jurus di poin satu sampai Sembilan sudah saya lakukan saking jauhnya perjalanan,saya akan berhenti di sambungan kereta, dan ketika kereta berhenti di sebuah stasiun, saya akan turun, setidaknya sudah bisa dinamakan Menginjakkan KAKI di kota orang, walaupun hanya stasiun :p terakhir ya kamis kemarin (lagi), dalam trip Surabaya-Purworejo, saya menginjakkan kaki di (stasiun Madiun J

DONE!!! Setidaknya inilah yang saya lakukan untuk menghindari rasa bosan dalam perjalanan. Dan yang paling penting adalah SUGESTI DIRI. Saya sangat senang melakukan perjalanan, sejujurnya ekspektasi saya bukan pada kota atau tempat tujuan melainkan perjalannya.