Gresik Ituuu ... KALIAN.
via http://surabaya.panduanwisata.id |
Hingga akhirnya, saya nemu juga, beberapa orang yang tulus mau temenan sama saya. bukan perkara saya wartawan, dan bukan pula atas nama Jawa Pos sebagai embel-embelnya. Ya, saya sudah anggap mereka saudara, keluarga.
Mereka yang bilang,
"Lho mbak, nanti ndak ada yang pulang malem lagi lak'an. Ndak ada yang tak ajak ngobrol siang-siang pas semua udah berangkat kerja pagi ngikut jam kantor. Ndak ada yang minta radioku dikencengin soalnya nebeng dengerin. Dan ndak ada yang teriak teriak cuma gara-gara denger suara kucing di luar pager," (Rochmah, mbak kos)
"Lho mbak Ndin, perasaan kita baru kenal sebentar, kok kamu sudah pergi. Kita belum berburu sunrise bareng lho. Yuk kapan meet up?" (Dini, sesama penghobi baca dan tulis)
"Cong, aku ngga tahu harus seneng apa sedih. Aku seneng sebab kamu juga seneng denger kabar diterimanya kamu disana, sesuai apa yang kamu mau dan harapkan. Tapi, aku sedih juga karena ngga akan ada Andin lagi disini," (Esti, partner kerja, main, makan, ... )
"Aku tak melu nang Jogja ae Ndin. Ah awakmu iki lapo seh. Ga ono maneh lak'an sing shubuh shubuh rene curhat galau galauan," (Yeni, tempat curhat, tempat sampah)
"Aku wes nebak. Mangkane aku ngajak awakmu metu seharian wingi. Gawe aku pribadi, kehilangan kamu berat Ndhin (lalu mewek)," (Dewi, guru kehidupan, cenayang, penasehat)
"Jadi, Andin mau ninggalin aku? Aku nggak yakin ada yang bisa tak pasrahi anak-anak selain kamu," (Sri Wahyuni, guru kehidupan juga, udah kaya ibu sendiri, guru sebenar-benarnya guru)
Dan ada sih beberapa lainnya, yang nggak mungkin saya tulis disini semuanya.
Tapi ya
Gresik Itu ....
Punya banyak tempat wisata, kuliner, dan komunitas anak-anak mudanya yang aktif nan produktif. Saya bahas tuntas di edisi terakhir besok ya..
Selamat makan ^^