Sebab Harta itu Duniawi~

"Ndin, aku ada tawaran kerjaan buat kamu nih, mau nggak?"
"Apaan mas?"
"Aku butuh content writer di perusahan XXX, soal gaji kamu bisa ajukan berapapun, gimana?"
Begitulah, namanya juga life~~~
Dan hari ini, saya memutuskan untuk setia dengan pekerjaan saya di Hipwee. Saya belum tertarik keluar dari sini, dan saya belum tertarik bergabung dengan perusahaan manapun, dengan gaji jauh lebih tinggi sekalipun.
Apalagi yang kudu saya cari, kalau bahagia sudah ada disini. Tiap siang, ada yang ngingetin makan. Kelihatan sedih dikit aja yang ngelawak di depan mata banyak :")
Duit? itu duniawi~
Kadang, saya ngerasa nggak normal sih dengan kondisi ini (halah, kondisii -.-). Ya itu, apa saya beneran nggak normal lantaran nggak tergiur sama gituan, sama harta. Akhirnya saya mikir. Dan kesimpulannya adalah, sejak kecil saya sudah hidup berkecukupan (bukan kaya raya, harta melimpah enggak, cukuplah), akhirnya saya nggak silau sama harta. Nggak matre cari pasangan yang kudu kaya, punya jabatan, punya mobil, lalalaa, enggak. 

Sebab, saya percaya, duit itu kakinya banyak, sebutlah delapan. Kaki kita, manusia, cuma dua. Nyoba ngejar ya nggak bakal kekejar. Jadi, ya nggak usah dikejar. Duit juga nggak jamin kebahagiaan, nggak dibawa mati juga. Yang penting cukup, bisa makan, bisa hidup, nggak ngerepotin orang lain, kelar urusan.

Belum lama ini, ehmmm, bulan inilah, ada cowok juga yang deketin. Soknya masyaAllah. Tampang jelek, iya kaya, punya jabatan, duit banyak, beli apa aja bisa (beli monas belum bisa sih kayanya). Dia pdkt itu seolah saya, dan semua perempuan yang didekatinya itu pasti mau gitu. Pasti mau sama dia gara-gara hartanya. Yakali, gue nggak silau sama harta lu~ Nggak semua cewe matre Bang!
Sebagian besar perempuan itu mencari aman, dan nggak semuanya berujung pada uang
Semua orang hidup itu berjuang demi kebahagiaan, dan bahagia itu nggak melulu uang
Memang, segalanya butuh uang, tapi uang bukan segalanya. Dan kamu nggak perlu memiliki semuanya, jangan serakah.

Saya cukup puas dengan hidup yang sekarang. Sebelum kuliah lagi sih. Kerja normal jam 09.00 sampai 17.00. Sarapan kadang, makan siang dan malam selalu. Tidur kadang bisa di bawah jam 00.000, malah lebih sering sekarang. Masih jadi ghost writer juga tetep jalan.

Ketemu pantai sesukanya, mau seminggu sekali pun bisa. Pameran seni rupa, seni kriya, pagelaran macem-macem nyaris tiap hari. Waktu buat keluarga pun ada. Long weekend ikutan, libur lebaran sudah keluar, tanggal 2 sampai 10 Juli. Disaat di kantor lama saya dulu nggak bisa kemana-mana, disini? Sudah dikasih tau liburnya, biar nggak kehabisan tiket katanya. Kurang pengertian apa mereka?

Jadi, kalau bahagia sudah ada disini, apalagi yang saya cari???

Duit mah jangan dikejar, jodoh aja...
Yogyakarta, 18 Mei 2016 

3 Responses so far.

  1. Salam kenal Kak :)
    Setuju bangeet dengan pandangan Kakak, meski, yah, nggak semua orang memahaminya..

  2. Savera says:

    Mau tuh tawaran content writer dikasih ke aku. Bisa gak?

  3. Savera says:

    Mau tuh tawaran content writer dikasih ke aku. Bisa gak?

Leave a Reply