LIKA LIKU DI SEMPU (2)

30 menit kemudian setelah perijinan dan segalanya beres, tiba waktu kami untuk menyebrang ke pulau sempu..disini kami memilih menggunakan jasa pemandu dari pos perhutani mengingat kami bersepuluh belum pernah ada yang berkunjung ke pulau ini. namanya pak Miskan, biayanya 200 ribu untuk pulang pergi menyusuri jalur trek.

berangkat dari sendang biru tepat pukul 15.00, menyewa kapal dengan kapasitas maksimal 15 orang, dan biaya 100 ribu pulang pergi, jadi kami bertukar nomor telpon dengan nakoda kapal untuk menjemput kami saat pulang keesokan harinya.

ini di atas kapal menuju ke teluk semut
10-15 menit adalah waktu yang dibutuhkan kapal untuk menyebrang ke teluk semut. dari teluk semut hujan mengguyur kami lumayan deras, dan diantara kami bersepuluh hanya satu orang saja yang sedia jas hujan. karena ekspektasi kami berangkat pada bulan juli ini adalah sudah memasuki bulan kemarau, jadi menurut kami cuaca akan panas dan jas hujan tidak dibutuhkan..salah besar!

berhenti di teluk semut, di belakang kami sudah membentang hutan hujan sejauh 2,4 km menuju pulau Sempu (Segara Anakan). sekitar pukul 15.30 kami memulai tracking, kata pemandu jika cuaca baik perjalanan bisa ditempuh hanya selama 30 menit saja, namun jika cuaca se-ekstrim ini tiga jam pun bisa kita lalui di dalam hutan. Hutan belantara khas pantai yaitu hutan bakau yang bertekstur tanah gambut sudah kita masuki, medan licin bekas tanah rawa siap kami jelajah, banyak akar melintang dan pohon tumbang yang menjadi tantangan sepanjang perjalanan.di pertengahan jalur, trek mulai rungsep, hancur..dan beberapa bagian berubah menjadi kubangan lumpur. Disinilah mulai banyak artefak berupa sol-sol sandal dan sepatu yang sudah lepas dari kaki pemiliknya, entak karena tidak habis dimakan karena mereka kelaparan atau lepas dengan sendirinya akibat perjalanan ini kelewat jauh :p
dengan penuh semangat dan tanpa kata manja kami berhasil menyusuri hutan selama dua jam dengan berhujan hujanan :')

seketika setelah melewati tebing yang lumayan panjang dan menyeramkan, kami melihat pantainya, kami melihat pasirnya dan kami pun langsung melompat ke pasir tanpa mengikuti langkah pemandu lagi :D

Akhirnya sampailah kami di sebuah laguna yang bernama segara anakan. Airnya sendiri berasal dari bolongan besar yang membuat air dari samudra hindia masuk ke laguna tersebut. Prosesnya berawal dari ombak sangat besar hingga masuk ke lubang dan akhirnya muncul di laguna membentuk seperti air terjun.

pose bertiga di segara anakan
selesai membersihkan alas kaki dan menikmati sebentar keindahan segara anakan kami pun bergegas mendirikan tenda sebelum cahaya menghilang. setelah dua tenda berdiri kami kembali lagi bermain air dan membersihkan diri. berlanjut menyiapkan makan malam (indomie goreng :))

setelah makan malam bersama kami pun beristirahat di dalam tenda dan TIDAK bisa keluar hingga pagi :( kenapa? lagi lagi hujan datang mengguyur, hujan paling aneh yang pernah saya temui..sepanjang malam dinikmati dengan hujan-berhenti-hujan-berhenti dan seterusnya hingga pukul 6 pagi. bagaimana nasib kami di dalam tenda?? dua tenda ternyata BOCOR,,sebenarnya bukan masalah tendanya, tapi akibat guyuran hujan yang terlalu deras sehingga bisa menembus tenda-tenda kami :s
awalnya kami duduk mengumpul di tengah, namun akhirnya kami memutuskan untuk berbaring juga dengan air hujan disana sini, bahkan di tenda satunya lima orang teman saya memilih terbaring dengan formasi bintang (kepala mengumpul di tengah) -.- kami rela bangun dua jam sekali (atau memang tidak bisa tidur) untuk mengepel air hujan yang menggenang di dalam tenda dengan doa kepada-Nya supaya hujan badai di sempu yang pernah terjadi dan mengharuskan kepulangan ditunda tidak akan terulang pada kami T.T

pukul 6 pagi walau masih mendung, namun kami bersyukur hujan sudah berhenti. kami bisa keluar tenda dan mengabadikan keindahan segara anakan dengan banyak pose dan jepretan.
Bagian tengah pulau sempu ini sendiri berbentuk laguna segara anakan dengan pantai putih dan dikelilingi bukit karang dan hutan belantara. Sungguh memanjakan mata, apalagi dengan adanya karang berlubang seperti air terjun yang masuk ke sela-sela lubangnya.
puas berpose, kami segera menyiapkan sarapan (lagi lagi indomie). di pulau ini masih ada satwa atau binatang-binatang liar, yang paling banyak adalah monyet. jika mau aman jangan pernah menarik perhatiannya dengan barang-barang unik apalagi makanan (yang disukainya), sepanjang jalan tracking juga ada kaki seribu dan kalajengking biru yang mematikan.

pukul 9 pagi kami bergegas untuk berkemas dan membereskaan tenda, karena pukul 10 kami kembali harus menyusuri hutan untuk pulang yang sepertinya medan semakin berat karena hujan deras semalam.tapi sempetin satu jepret aja bareng bapak Miskan pemandu kami :)

pak Miskan => tengah bawa

setelah setengah perjalan kami lalui, alas kaki saya pun menuntut perhatian. memang kemarin kami tidak menyewa sepatu yang ditawarkan perhutani, karena menurut kami tidak terlalu dibutuhkan dan kami bisa bertahan dengan alas kaki kami masing-masing. nyatanya? sepatu teman-teman saya memang licin dan beberapa dari mereka sempat jatuh terpeleset karenanya. sandal gunung saya bagian bawahnya tidak licin seperti sepatu, namun lebih buruknya telapak kaki saya yang bersentuhan dengan alas sandal itu yang membawa banyak lumpurlah yang mengakibatkan licin, dan saya dipastikan tidak bisa melanjutkan perjalanan dengan sandal gunung kesayangan :'( fakta yang baru saya tahu, sandal gunung tidak cocok dipakai dihutan apalagi dengan kondisi hujan.

saya pun meminjam sanda jepit milik salah satu teman saya yang nyatanya kondisi saya semakin parah ! terlalu licin dan saya rasa tidak lama tali sandal jepit itu akan putus. sebelum hal itu terjadi, teman saya yang laki-laki menawari saya memakai sepatunya dan dia memilih untuk berjalan dalam hutan tanpa menggunakan alas kaki, katanya sih dia pernah melakukannya. waduhhhhhh....namanya Garry,,baik banget kan :DD saya maulah, saya sih sudah coba jalan tanpa alas dan semakin parah lagi kondisi kaki saya, daripada menghambat perjalanan kan?

rencananya di pertigaan hutan kami akan mampir di pantai baru-baru, namun kesepakatan akhirnya kami memilih tidak jadi mampir dan langsung ke teluk semut. tracking pulang ini kami selesaikan tidak sampai 90 menit..yey!!!

sampai teluk semut, kapal sudah menunggu..sampai di sendang biru angkot carteran juga sudah menunggu :DD baiknya bapak-bapak ini :P

kami pun membersihkan diri dulu setelah jatuh bangun di dalam hutan  dan berganti pakaian yang layak untuk pulang ke Surabaya, kami juga sempat mengabadikan kenangan di sendang biru

ini di sendang biru; SIAP Pulang :)
sekitar pukul 12.30 kami berangkat menuju terminal Arjosari, pukul 16.00 tepat sampai di terminal dan saya dengan sembilan teman saya pun berpisah..karena mereka ke Surabaya dan saya langsung pulang ke Jemberrrrrrrrrr. that was a GREAT Adventure :DDD