LIKA LIKU DI SEMPU

yey..akhirnya misi saya ke pulau SEMPU terselesaikan juga :D tahun ini, bulan ini, dua hari yang lalu. lebih tepatnya kaki saya menginjak rumah pada malam puasa pertama / traweh pertama di ramadhan tahun ini (versi Muhammadiyah :)

rencana ke sempu sudah ada sejak semester lalu yang nyatanya waktu liburan belum bisa terealisasikan, hingga akhirnya liburan kali ini pun saya dan teman-teman saya keukeuh buat harus JADI berangkat kesana, walaupun mepet banget sama ramadhan. trip ini diikuti oleh sepuluh orang, dimana mereka semua adalah teman kuliah saya, dengan komposisi 8 wanita dan 2 lelaki (ga usah dibayangin, bentar lagi saya ceritain :p) jika disuruh menilai, trip kemarin bisa dibilang cukup sukses..walaupun hanya sepuluh orang yang berangkat, tapi setelah dilihat dari perjalanan pembuatan rencana dari awal sampai akhirnya terlaksana, banyak terbentur jadwal, banyak perubahan di tengah masa persiapan trip hingga pelaksanaan saya bersyukur hingga akhirnya kami dapat berangkat :')

sempu ituu...hidden paradise nya jawa timur, yaa..itulah tempat indah yang saya maksud. pulau seluas kurang lebih 800 ha, mempunyai keindahan alam dengan cita rasa lokal namun berkelas internasional. kenapa saya pede bilang internasional?? karena disini kami bisa merasakan sensasi Leonardo DiCaprio dalam film Beach.

Pulau Sempuuuuuuu
ada beberapa teman saya yang sudah pernah kesana dan mereka bercerita tentang keindahan pulau ini, begitupun hal yang sama dibahas dibanyak blog yang saya temukan ketika berselancar di dunia maya. mau tak mau saya terpengaruh oleh cerita cerita itu dan mulai berekspektasi tentang pulau Sempu. dan kalau boleh jujur, saya agak kecewa ketika sampai disana, kenapa? kotor, rusuh, rungsep, semrawut, dan tak terjaga adalah kata kata yang belum pernah saya dengar dari mereka yang lebih dahulu kesini, atau mungkin mereka yang melakukan ini?

perjalanan kami bersepuluh ke pulau Sempu dimulai dari Stasiun Gubeng lama, Surabaya. dengan memakai jasa komuter selama 15 menit kami menuju stasiun Waru yang tidak jauh dari situ ada terminal Bungurasih. rencananya naik komuter bersembilan (karena satunya langsung ketemuan di terminal), nyatanya yang empat orang ketinggal karena berbagai macam alasan -.- jadilah kami berenam yang duluan dan sampai terminal tepat pukul 6 pagi harus rela menunggu keempat orang lainnya yang nasibnya pagi itu sudah sial. kami pun lengkap bersepuluh tepat pukul 7 pagi, diantara empat orang yang tertinggal komuter itu ada yang paling sial lagi, Lona namanya,  sosis untuk logistik kami tertinggal di kostnya (itu bukan masalah besar), tapi yang lumayan fatal dompetnya pun ikut tertinggal (parahhhhh -.-) ga sampe sih kami mau nungguin dia pulang lagi ke kostnya yang lumayan jauh itu, akhirnya ya gantian ngutangin dia #eh

setelah formasi lengkap kami pun segera mencari bis ekonomi tujuan Malang yang tentunya tersedia tempat duduk untuk kami, dua jam perjalanan sampailah kami di terminal Arjosari, Malang

di Arjosari, Malang
 disitu salah satu dari kami, Rayi namanya, sudah janjian dengan agan agan penyewa perlengkapan camp yang dua tenda mereka akan kami sewa untuk bermalam di Sempu. mereka akan bertemu di stasiun kota lama yang lumayan jauh dari terminal, untungnya dia punya kakak yang mau disuruh antar-jemput. dari pukul 9, dia baru balik lagi ke terminal pukul 11..>,<

tanpa membuang waktu, kami pun langsung menuju angkot AG jurusan gadang, disitu kami berbincang dengan sopirnya yang rencananya kami ingin menyarter angkot langsung ke pantai Sendang Biru karena kami berbanyak, banyak bawaan, jadinya males juga kalau ganti ganti angkutan umum..setelah nego nego, akhirnya fix dengan harga 200 ribu (lumayanlah yaa..). perjalanan juga lumayan panjang, sekitar 3,5 jam menuju desa Sumbermanjing yang melewati suatu daerah bernama Turen, yang mana jalanan setelah Turen ini berkelak kelok berbukitan yang ga kuat juga bakalan muntah. Nah di perjalanan ke Turen ini, bumi Malang mendapatkan berkah berupa hujan lumayan lebat sih ya (buset dah) yang mengguyur dan menyebabkan perasaan sedikit was-was jangan-jangan nanti hujan akan berlangsung terus menerus dan kami tidak mendapatkan ijin untuk menyeberang.

sampai pantai sendang biru sekitar pukul 14.30, Semua yang pernah kesini, mungkin tidak heran kenapa pantai ini dinamakan Biru, yang kalau dalam bahasa Indonesia artinya (kolam biru) . Benar sekali, air di pantai ini sangat biru. sampai sendang biru artinya kami sampai pada batas akhir dunia modern, kenapa? karena pulau sempu itu sebuah cagar alam yang tidak berpenghuni, masih alami. Untuk memasukinya pun sebenarnya kami harus ijin resmi ke Surabaya namun bisa juga ijin di tempat pada pos perhutani dengan biaya sukarela :D, tentunya dengan perjanjian dan acara pengarahan dari si bapak perhutani, walau agak bosan namun banyak ilmu yang bermanfaat yang bisa kami dapat, serta pengetahuan teraktual tentang pulau sempu. Oh ya masuk di kawasan sendang biru kita dikenai biaya 5000 per orang.