[RESENSI]_The Lunch Reunion Karya Tria Barmawi_Kisah tentang persahabatan setelah berumah tangga, kehamilan, dan kematian sekaligus



Judul : The Lunch Reunion
Penulis  : Tria Barmawi
Penerbit  : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2013
Edisi : Pertama
Tebal : 266 halaman



Novel ini merupakan sekuel dari The Lunch Gossip, novel sebelumnya. Jadi sebelum kalian membaca novel yang satu ini, pastikan kalian sudah membaca dan mengerti cerita sebelumnya. 

Masih tentang persahabatan antara Keisha, Xixi, Arimbi, dan Tia. Tentang Keisha yang sudah pulang dari Australia dan akhirnya ia menikah juga, tentang Xixi yang sedang mengandung anak kedua, tentang Tia yang tengah hamil buah cinta pertamanya dengan Rimba, dan tentang Arimbi yang lebih dulu menikah dibanding Tia dan sangat ingin hamil, malah belum menunjukkan tanda-tanda kehamilan. Lalu Vinka? Entahlah…

Mereka berempat dipertemukan di sebuah kantor perusahaan konsultan IT bernama BeIT, namun kini mereka malah bekerja di tempat berlainan, dan tak ada seorangpun yang bertahan di BeIT. Bahkan ada salah satu dari mereka yang memutuskan fulltime menjadi seorang ibu rumah tangga. Siapa? 

Jika pada novel sebelumnya menekankan kisah tentang pengkhianatan dalam persahabatan, dalam novel ini terkesan jauh lebih dewasa. Novel yang terbit setahun silam ini mengisahkan tentang rumah tangga masing-masing personelnya, dan bagaimana mereka tetap bersahabat baik ditengah urusan rumah tangga dan pekerjaan masing-masing. Novel ini juga banyak bercerita tentang kehamilan, dan percayalah setelah membacanya kalian akan makin sayang pada sosok seorang Ibu. Menilik kisah perjuangannya membawa kita kesana kemari selama kurang lebih Sembilan bulan, syukur kalau lancar, kalau kehamilannya bermasalah seperti mereka? 

Tria Barmawi sukses membuat konflik yang berbeda-beda pada sosok empat wanita dalam ceritanya ini. Masih dengan satu tema yang sama, kehamilan. Keisha yang tak ingin hamil malah hamil, ia pun stress dengan perubahan hormonnya. Xixi juga tak kalah stress dengan peran barunya sebagai ibu rumah tangga. Arimbi yang tak kunjung dikaruniai anak, dan sosok mungil yang selama ini diam akhirnya bisa meledak juga di depan mereka semua. Sementara itu Tia yang selama ini selalu modis malah cuek dengan penampilan dan overweight yang dialaminya. Daaan tenang saja, sosok Kasih Kinanti si superbitch di kantor mereka yang lama masih terlibat dalam sekuel ini. 

Surprise!!!! VINKA HAS RETURNED. But, wait..dia kemballi sebagai teman, sahabat, atau tetap melanjutkan perang dingin seperti kala itu, atau bahkan sebagai wanita/orang ketiga perusak rumah salah satu ‘mantan’ sahabatnya? Bagaimana? Menarik untuk diikuti bukan? 

Tak cukup sampai disitu, ternyata Keisha yang selama ini terlihat ‘gagah’, kuat, dan memang paling frontal atau terlihat terbuka pada sahabat-sahabatnya juga memiliki rahasia. Hal ini mengingatkan kita jika dalam sebuah persahabatan, semua yang terlibat di dalamnya dapat bersikap terbuka dan tertutup pada saat bersamaan. Akankah ia meninggalkan para sahabatnya seperti Vinka? 

Satu hal lagi, novel metropop dari Gramedia Pustaka Utama ini juga mengingatkan kita akan kematian yang begitu dekat setiap saatnya. Siapa yang mengira jika dalam sekuel ini Tria membunuh salah satu karakter dari mereka yang akhirnya meninggal dalam usia relatif muda. Tentang apa yang bisa kita lakukan pada sesama sewaktu hidup, tentang kesan apa yang dapat ditinggalkan kepada mereka yang ditinggalkan, dan sayapun berurai air mata saat menuju ending cerita. Happy ending dan sad ending, tangis bahagia, haru, dan sedih bercampur jadi satu. 

Terakhir, Tria menggunakan sudut pandang orang pertama dalam novel ini, sungguh berbeda dari novel sebelumnya yang menggunakan sudut pandang orang ketiga. Terasa lebih nyata, dan emosi lebih terlihat dari masing-masing karakternya.

Leave a Reply