Mak, Anakmu Pulang

Assalamualaikum

Ini teman saya paling setia
Perkenalkan, itu bantal donat saya. Yang sudah menemani sejak...ulang tahun ke...21 kalau nggak salah inget. Nyaris dua tahun, dan fungsinya masih sama. BUAT DUDUK PAS AMBEIEN KUMAT!!!!

Empat hari ini saya sungguh merasa tersiksa. Sebabnya, ambeien saya kambuh setelah sekian lama dia tidur. EMPAT HARI, EMPAT HARI *zoominzoomout*

Saya telpon mak saya saking nggak kuatnya, saya cerita. Saya cuma bisa tengkurap di atas kasur aja. Boker pun mikir seribu kali, sumpah nyiksa. Dan mak saya keukeuh mau nyamperin saya ke kota Giri buat nemenin periksa. Aduh Gusti, saya sering ketemu dokter buat liputan, bukan terang-terangan memastikan penyakit saya sendiri. Saya takut, pasti ujung-ujungnyaaa OPERASI!

Terakhir periksa ke dokter itu, awal tahun ini, awal tahun 2015, sudah stadium dua akut. Sekarang saya yakin dan pastikan sudah nambah alias meningkat. Kalau nggak tiga ya empat. Allahuakbar!

Jadi, daripada saya disini dan mendapati tiba-tiba mak saya datang langsung njujug kamar operasi, mending saya yang pulang. Saya rela nempuh perjalanan kurang lebih DELAPAN JAM buat ketemu mak bapak dan seakan semua baik-baik saja. Sebab, kalau di rumah kemungkinan besar mereka akan membiarkan saya istirahat, mana tega ngeret-ngeret saya ke dokter. Hihihiiii

Jadi, alasan pulang setelah terakhir ketemu orang tua 16 Juli, dan terakhir nginjek rumah nyaris lima bulan lalu, ya cuma satu. Biar nggak cepet cepet masuk ruang operasi...

Leave a Reply