Apa yang kalian pikirkan setelah
membaca judul di atas??
Kali ini saya akan bercerita mengenai
travel mate saya yang awalnya saya kira dia setia, namun
nyatanyaaa…hiks :’
Sejatinya postingan ini dibuat untuk
kompetisi ini, deadlinenya
tanggal 20 lalu, namun karena satu dan lain hal baru bisa diposting
sekarang. Mau tau gara-garanya? Cek postingan di atas postingan ini.
Sebelum saya beralih keEiger biru yang
biasa saya panggul kemana mana (bahasanyaa..berasa kuli panggul gue
–“), terlebih dulu saya berpartner dengan _____ (saya bahkan lupa
apa mereknya) ransel merah, yang saya dapatkan secara
CUMA-CUMA..sedih kalau saya ingat bagaimana melepas kepergiannya T.T
Oke, sekarang saya tegaskan, ini
postingan tentang RANSEL KESAYANGAN saya, BACKPACK saya..
Awal kisah bermula ketika saya
benar-benar (merasa) addicted banget sama yang namanya
TRAVELING (maaf lo ya kalau misalnya CAPSLOCK-CAPSLOCK ini
mengganggu, hihihii :D), di awal masa-masa kuliah saya (berasa tua
-___-).
Berawal dari malam keakraban, tradisi untuk semua mahasiswa
di setiap kampus di seluruh Indonesia. Yak, pertengahan 2010 lalu,
saya kala itu hanya punya daypack biasa, yang isinya juga hanya
sedikit saja. Saya jujur saja tak ada niatan membeli tas ransel yang
lebih besar volumenya, mencari pinjaman kesana kemari, bertemulah
saya dengan tas ini…
Hehee…juga digunakan HANYA untuk
makrab (malam keakraban) selama tiga hari dua malam oleh pemiliknya,
teman kakak saya, empat tahun di atas saya, mengingat dia bukan tipe
manusia yang suka berkelana. Mbak Vina namanya, iapun mengijinkan
saya menggunakan tas ini. Pertama kali saya gunakan ke Mojokerto,
waduh saya lupa nama desa dan kecamatannya, yang jelas ada Bukit
bernama Bukit Pundak. Udah, itu dimana?
Setelah itu mbak Vina ini tak
mengijinkan saya mengantar tasnya, “biar aku yang mengambil
kesana”, itu katanya. Iapun tak kunjung datang, eh sempet sih
beberapa kali main-main kesini, tapi dengan si Merah ini dia tak
begitu peduli, “toh aku tak pergi kemana-mana”, itu tambahnya.
Tahun demi tahun berlalu, traveling ini
semakin nyandu..
Malang, Jogja, Solo, Karimunjawa,
Bromo, Jakarta, Bandung, Garut, Purwokerto, Purworejo, Sempu, Bali,
Kediri, Banyuwangi, Semarang, Nganjuk, Blitar adalah beberapa
destinasi yang saya lalui bersama tas merah itu (gilak, udah minjem
dibawa kemana-mana..maap ya mbak Pina :3)
ini Januari 2011 |
sisanya kini saya lalui bersama Eiger
biru (lumayan baru) iniii, perkenalkaaan…
Kenapa saya membeli ini? Gini, tas
merah ‘pinjaman’ itu diambil sang empunya menjelang pernikahannya
(mau dibuat bulan madu kali ya?) itu pas awal tahun 2012, ya Januari
seingat saya. Bisa gitu inget banget? Soalnya pas 2 Februari 2012 itu
saya traveling ke Dieng, dan udah ga pake tas itu, hahahaa. Saya
menjalin kasih dengan si merah selama hampir 2 tahun, tapi udah
banyak tempat yang kami jelajah, gimana ga kangen :3
Medio 2012 awal sampe pertengahan 2013,
udah satu tahun lebih ya, itu saya sempet traveling ke beberapa
tempat juga dengan menggunakan daypack biasa. Hingga akhirnya Agustus
2013 saya baru beli Eiger itu. Dikarenakan bulan Agustusnya saya
berniat mninggalkan jejak di Ranu Kumbolo, Gunung Semeru sana. Jadi
perkenalkan, Eiger ini travelmate baru saya
masih sangat muda, belum satu tahun umurnyaaa
HAPPY TRAVELING……
Ranu Kumbolo, Agustus 2013 |