AYO MAIN LAMAR-LAMARAN... [4] - END



Berjodoh dengan kerjaan/profesi yang bikin kita makin pinter tiap hari itu rasanyaaa…MasyaAllah!!!
Ditambah dikelilingin manusia-manusia super yang bikin kita makin dahsyat itu juga..Subhanallah!!!
Kalau salah satunya bisa berjodoh beneran sih bonuslah yaa..hahaa
Well, this story continues :)
Dan yaa..apa yang saya harap di “AYO MAIN LAMAR-LAMARAN…[3]” terjawab sudaaah…

Ada kabar baik di postingan kali ini, cerita nyata alias nonfiksi *apasih*
Yang jelas kali ini bukan cuma berisikan kata-kata motivasi dan penghibur sajaaa :D

Bulan ini, awal bulan ini, NOVEMBER 2014 saya sudah FIX bekerja di sebuah perusahaan media besar di Indonesia (persis seperti apa yang saya inginkan), media cetak tepatnya yang berpusat di kota metropolitan kedua, Surabaya. Iya, JAWA POS namanya. Ditambah, saya dipercaya ada di kompartemen FOR HER (persis seperti apa yang saya impikan dan apa yang diramalkan cenayang), dan sayalah satu-satunya wartawan baru yang ditempatkan disana, membuat iri ke-14 orang lainnya :p

Rasanya??? Jangan ditanya. SAYA SANGAT AMAT PUAS SEKALI!!! 7 bulan penantian ini rasanya tak sia-sia. Saya berhasil mendapat pekerjaan impian semasa kecil, iya wartawan. Setelah saya gagal menjadi pramugari, dokter jiwa, dan astronot. Ahh jangan tanya apa alasan kenapa ketiganya tak saya wujudkan.

Wartawan, kenapa ini pilihan saya? Setiap ditanya paling saya cuma jawab, saya cuma ingin bebas, kerja tanpa aturan yang teramat mengikat (walaupun tetap ada aturannya), saya ingin kerja mengenakan jeans, t-shirt, dan converse. See? As simple as that. Saya ngga mau jam kantor yang 7 to 4, 8 to 5, atau juga 9 to 6. Disini saya bisa bangun sesuka hati, berangkat seenak jidat (dengan catatan selalu ada liputan setiap harinya lho ya), pekerjaan apa lagi yang bisa bikin kita mandiri kaya gini? Balik kantor sore, tinggal ngetik naskah hingga deadline pukul 21.00 23.00 setiap harinya, kondisi kantor yang cozy, makin malem makin hidup. Rasanyaaa….penantian ini terbayar lunas! Saya bukan tipe manusia yang bisa duduk diem dibalik meja dan komputer di dalem kantor selama berjam-jam, saya butuh tantangan, petualangan, dan banyak kenalan di luar sana yang semuanya bisa saya dapat melalui profesi saya saat ini. Siapa orang pertama yang memperoleh informasi? Wartawan. Profesi apa saja yang dilindungi undang-undang? PNS? Bukaan.. Cuma ada tiga, dokter, pengacara, dan wartawan. Ketika kita dituntut karena apa yang kita tulis di media, yaudah ayok maju. Selama kita ngerasa bener kenapa takut? Ada undang-undang yang bakal ngelindungin, ditambah ada redaktur dan pimred yang siap pasang badan duluan buat wartawannya.

Apa yaa…terlalu banyak yang mau diomongin di season ini. iya ini season terakhir. Sedih ya? Engga ah, seneng banget lho asli. Semoga barakallah ya, bisa jaga amanahNya lewat profesi kewartawanan ini, semoga bisa banggain ortu lewat kerjaan di dunia jurnalistik ini, semoga dimudahkan segala kesulitan, halangan, rintangan, semoga selalu bahagia dan ceria setiap hari kaya gini :)

Baru tiga minggu sih, tapi..sumpah enjoy banget, sama semua muanyaa…

Inti dari 4 season berturut-turut ini cuma satu sebenernya, SABAR. Eh satu lagi ding, PERCAYA takdirNya yang terbaik, yang penting usaha. Apalagi kalo punya mimpi kaya saya, modal keukeuh aja, kencengin doa :)

Tinggal satu lagi yang belum kejawab sih, JODOH. Neverending wishes ini mah XD 

Seminggu pertama aja, saya udah tau dan (semoga) paham apa itu jurnalisme rasa, jurnalisme sastrawi, jurnalisme investigasi, siapa itu Seno Gumira Ajidarma, Truman Capote, Andreas Harsono, Bob Woodward, John Hersey, Robert Vare, Rachel Carson. Percayalah, kalian ngga akan pernah seantusias dan belajar seikhlas ini kalau itu ngga gara-gara passion. Kerja jangan asal kerja buat duitlah, jangan cuma make otak atau ototlah, HATI nya dipake juga. Gituuuu :))

Leave a Reply