Banyuwangi : sekarang dan 13 tahun yang lalu...


Sedikit cerita tentang weekend di minggu kedua bulan kelima tahun 2012 ini, tepatnya hari ini, Sabtu 120512..

Perjalanan saya dan keluarga ke kota kelahiran saya dan kakak,,kota paling timur di pulau jawa, yang sangat dekat dengan pulau dewata,,we call it BANYUWANGI..

Ceritanya kami sekeluarga berlima, beserta bude pakde saya ditambah seorang sahabat ayah saya dan dua orang sopir karena kami membawa dua buah mobil, totalnya sepuluh orang, berangkat dari rumah saya di kabupaten Jember pukul 06.15 untuk membalas lamaran untuk kakak saya yang nyatanya dia berjodoh dengan laki-laki dari kota kelahirannya juga, (akhirnya balik lagi :s tapi gue ga mau gitu juga ahh :p)

Seingat saya terakhir kalinya saya melihat Banyuwangi ya 13 tahun yang lalu, waktu kelas 1 SD, dan saya sedikit mengingat kejadian-kejadian selama enam tahun berada disana.
Tiga belas tahun,,itu lumayan lama.saya melewati Gunung Gumitir yang jalannya berkelok-kelok dengan pemandangan yang amazing, sepenggal memori saya mengingat para peminta minta di sepanjang jalanan itu,,dan nyatanya mereka masih berjajar dan mengais rupiah disana, tidak ada yang berubah :DD


Keluar Gunung Gumitir, kami bertemu juga dengan tulisan “Selamat Datang di Kabupaten BANYUWANGI” dengan patung tarian Gambyongnya..kemudian melewati  daerah Kalibaru, dan akhirnya juga melewati desa Sidomukti kecamatan Yosomulyo. Di daerah inilah saya merasa takjub dan menyadari jika kerukunan umat lintas agama sangat benar adanya, karena mereka membuktikannya. Dengan apa?? Empat jenis tempat ibadah yang berbeda berdiri bertetangga dan sangat indah dipandang mata. Masjid, gereja, pura, dan vihara jumlahnya seimbang dan letaknya saling berdekatan. How wonderfull village..

Keluar kecamatan Yosomulyo, kami bertemu dengan kecamatan Jajag (gw jadi inget seseorang #eh)..sepenggal memori saya mengingat dulu waktu kecil sering sekali berjalan-jalan di daerah situ, ada satu pantai yang sangat saya ingat, dulu saya mengenalnya dengan pantai “Grajagan”, tapi sekarang dikenal dengan “G-Land”,,surganya para penggemar surfing..

Lalu kami memasuki wilayah perkebunan PTPN XII yang juga dikenal dengan daerah Sungai Lembu, dari namanya saya berasumsi jika dulunya di sungai daerah itu banyak terdapat lembu (abaikan -.-). Di wilayah perkebunan ini, udaranya sejuk, dan mata saya dimanjakan dengan perkebunan karet, yang setiap pohonnya terdapat satu buah mangkok kuning yang diikatkan di batangnya yang baru saya tahu untuk menampung getah karetnya. Ada lagi perkebunan kakao atau cokelat, dan juga perkebunan kopi. 

kebun kopi

salah satu pohon coklat

Keluar dari area perkebunan, kami memasuki perkampungan dengan nama desa Kandangan, yang membuat saya takjub adalah ada baliho-baliho besar yang dipasang dengan tulisan “Banyak Makan Sayur dan Buah agar BAB Lancar” dan “Gosok Gigi pagi dan Malam agar Gigi tumbuh Sehat”,,wow..ini luar biasa bagi saya, perhatian mereka terhadap warganya terkait masalah kesehatan dimulai dari masalah sepele seperti itu..subhanallah..

Keluar dari desa ini, tepat pukul 11.30, kami sampai di tempat tujuan, desa Sarongan..yey....sebenarnya soal yang satu ini saya tahu, tapi melihat kenyataan seperti itu ya miris aja, di lingkungan rumah saya tidak seperti itu L mereka itu bersaudara dengan orang-orang satu desanya, maksudnya walau bukan benar-benar saudara namun rasa kekeluargaan di desa itu sangat terasa. Kami hanya datang bersepuluh, namun orang satu desa datang menyambut kami :’)

Lalu yang membuat saya bahagia, saya menemukan satu lagi destinasi liburan saya untuk dua bulan mendatang :DD  ternyata oh ternyata rumah calon suami kakak saya ini lumayan dekat dengan Taman Nasional Meru Betiri dan pantai Sukamade yang sudah lama saya ingin menginjakkan kaki di tempat-tempat itu.

Waiting for holidaii :)